Tes Corona Ini Diklaim Lebih Cepat Deteksi Virus Penyebab Covid-19

Tes Corona Ini Diklaim Lebih Cepat Deteksi Virus Penyebab Covid-19
Petugas medis Dinas Kesehatan Kota Bogor melakukan uji cepat (rapid test) massal Covid-19 dengan skema drive thru di GOR Pajajaran, Bogor, Sabtu (4/4/2020). Sebanyak 128 orang dalam pemantauan (ODP) mengikuti rapid test ini dari target 284 orang.(KOMPAS.COM/KRISTIANTO PURNOMO)

KOMPAS.com – Lebih dari 2 juta orang di seluruh dunia telah terinfeksi virus corona. Tes corona secara massal terus dilakukan untuk mendeteksi orang-orang dengan Covid-19. Rapid test selama ini diklaim paling cepat mendeteksi infeksi Covid-19 sebagai upaya pencegahan penyebaran virus corona. Namun, rapid test merupakan tes yang lebih menyasar pada antibodi terhadap virus corona. Selanjutnya, diperlukan tes polymerase chain reaction ( PCR) untuk memastikan seseorang negatif atau positif Covid-19. Sensitivitas tes PCR lebih tinggi dalam mendeteksi RNA virus SARS-CoV-2, penyebab Covid-19, hanya dari kapas yang mengandung sampel swab pasien.

Sayangnya, tes PCR dinilai masih membutuhkan waktu yang lama untuk dapat mengetahui hasilnya. Sebab, ketika angka kasus melonjak, para laboran harus bekerja lebih keras. Baru-baru ini, para peneliti melaporkan sebuah studi di ACS Nano. Mereka melaporkan telah mengembangkan diagnostik tes virus corona yang berpotensi lebih akurat berdasarkan penginderaan fototermal plasmonik. Melansir Phys, Kamis (16/4/2020), para ahli kesehatan sepakat bahwa pengujian tes ini dapat diperluas guna mengendalikan penyebaran Covid-19. Sebab, pengujian di banyak negara, termasuk di Amerika Serikat, telah jauh tertinggal karena terbatasnya persediaan beberapa reagen. Bahkan, tumpukan sampel tes corona masih menunggu pengujian dari mesin PCR, sedangkan jumlah personel laboratorium masih terbatas.

Baca juga: Di Tengah Pandemi Covid-19, SCF Bantu Pendanaan Mitra Faskes BPJS

Alternatif untuk tes PCR

Jing Wang dan rekan-rekannya ingin mengembangkan tes Covid-19 yang lebih cepat dan lebih akurat untuk mendeteksi virus corona, SARS-CoV-2. Para peneliti ini berharap tes corona tersebut dapat menjadi alternatif praktis untuk tes PCR. Tes ini didasarkan pada teknik yang disebut dengan resonansi plasmon pada permukaan terlokalisasi. Teknik ini diklaim dapat mendeteksi interaksi antara molekul pada permukaan struktur nano logam yang dibangun sebagai perubahan lokal dalam indeks bias. Metode tes ini, kata peneliti, dilakukan dengan membuat probe DNA yang mengenali secara spesifik sekuens RNA SARS-CoV-2 dan melekatkannya pada nanopartikel emas. Saat ditambahkan potongan-potongan genom virus, RNA akan terikat pada probe komplementer.

Tim menggunakan laser untuk memanaskan partikel nano tersebut, sehingga dapat mengurangi potensi hasil palsu positif Covid-19. Dengan cara ini, para peneliti dapat membedakan antara SARS-CoV-2 dan kerabat dekatnya, SARS-CoV-1. Pengujian ini mendeteksi jumlah RNA virus corona dari swab hanya dalam hitungan menit. Meskipun tes corona tersebut masih perlu diuji pada RNA virus SARS-CoV-2, tetapi menurut peneliti, tes ini dapat menjadi alternatif tes berbasis PCR.

Sumber: https://www.kompas.com/sains/read/2020/04/16/180200823/tes-corona-ini-diklaim-lebih-cepat-deteksi-virus-penyebab-covid-19?page=2

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *