Post: Sekolah Tatap Muka Dimulai, Ini Tips Agar Anak Terhindar Covid-19
Pelaksanaan sekolah tatap muka di beberapa sekolah telah dimulai. Realisasi sekolah tatap muka baru ditetapkan dan diatur oleh Pemerintah melalui Surat Keputusan Bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 03/KB/2021, Menteri Agama Nomor 384 Tahun 2021, Menteri Kesehatan Nomor HK 01.08/Menkes/4242/2021, dan Menteri Dalam Negeri Nomor 440-717 Tahun 2021.
Baca juga : Pandemi Picu Perkembangan Layanan Kesehatan Digital di Indonesia (doctortool.id)
Aturan ini dikeluarkan menimbang penurunan kasus covid-19 di Indonesia. Meski demikian tetap diperlukan kewaspadaan dari berbagai pihak dengan adanya lonjakan kasus setelah sekolah tatap muka diberlakukan.
Menanggapi hal tesebut, CEO Lifepack & Jovee Natali Ardianto mengungkapkan, bahwa dengan diberlakukannya sekolah tatap muka, orang tua harus tetap waspada dan memberikan perlindungan dari sisi kesehatan bagi anak.
“Melihat hal tersebut, kami turut ambil bagian memberikan layanan kesehatan yang dibutuhkan. Dari sisi kuratif kami menghadirkan paket isolasi mandiri (isoman) untuk anak-anak,” kata Natali dalam keterangannya Senin, (11/10/2021).
Sedangkan untuk tindakan preventif, Natali mengatakan bahwa pihaknya juga menyediakan kebutuhan suplemen dan vitamin untuk anak. Mengingat masih terdapat angka penyebaran kasus covid pada anak, sekolah tatap muka perlu dipantau secara khusus agar tidak menyebabkan klaster baru covid-19 di sekolah-sekolah lainnya.
Mengacu data dari Satuan Tugas Penanganan Covid-19 (Satgas Covid-19) menunjukan, tingkat positivity rate covid-19 pada anak usia 0-5 tahun mencapai 2,9 persen dengan case fatality rate sebesar 0,5 persen.
Sedangkan untuk usia remaja 6-18 tahun, positivity rate berada di 10,1 persen dan case fatality rate menyentuh 0,5 persen. Melihat data tersebut, tingkat penyebaran virus covid-19 masih cukup tinggi untuk anak-anak dan dibutuhkan perhatian berbagai pihak agar sekolah tatap muka dapat tetap aman dilaksanakan.
“Senada dengan data yang dikeluarkan oleh Satgas Covid-19, data terbaru kami menunjukan tingkat penebusan resep obat dan vitamin untuk anak usia 0-10 tahun cukup tinggi. Maka dari itu, dengan adanya peningkatan tersebut kami bergerak cepat melakukan inisiasi membuat paket isoman khusus untuk anak-anak agar memberikan kemudahan bagi orang tua yang sedang melakukan perawatan untuk anak di rumah,” kata Natali.
Ia melanjutkan, bahwa paket isoman ini telah sesuaikan dengan ketentuan yang diberlakukan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Sesuai dengan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK.01.07/Menkes/5671/2021 tentang Manajemen Klinis Tatalaksana Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) di Fasilitas Pelayanan Kesehatan. Pada Bab IV mengenai Derajat Gejala dan Tatalaksana Klinis Pasien Covid-19 Neonatus, Anak, dan Remaja.
Di mana untuk semua pasien covid-19 terkonfirmasi telah diatur untuk penggunaan dosis maksimal vitamin. Usia 1-3 tahun dosis vitamin c 400 mg/hari, usia 4-8 tahun 600mg/hari, usia 9-13 tahun 1,2 gram/hari, 12-18 tahun 1,8mg/hari. Lalu untuk konsumsi zinc maksimal 20 mg/hari, sedangkan untuk vitamin D3 di bawah usia 3 tahun 400IU/hari dan di atas usia 4 tahun ke atas 1000 IU/hari.
“Paket isoman anak sudah bisa didapatkan oleh para orang tua untuk anak-anaknya yang terkena covid-19, dengan gejala ringan hingga sedang yang sedang melakukan isoman di rumah,” kata dia.
Sumber : Sekolah Tatap Muka Dimulai, Ini Tips Agar Anak Terhindar Covid-19 (suara.com)