PPKM Level 3 Batal, Libur Akhir Tahun Jadi Penentuan Kasus Covid

PPKM
Warga melintas di dekat mural bertema Covid-19 

Libur Natal dan Tahun Baru tanpa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 3 yang serentak, akan menjadi ujian bagi Indonesia apakah dapat menekan kasus Covid-19 atau tidak menurut pakar epidemiologi.

Baca juga : Aturan Terkini, Masa Karantina di Indonesia Diperpanjang Jadi 10-14 Hari (doctortool.id)

Epidemiolog dari Universitas Indonesia, Iwan Ariawan mengatakan momen ini akan menjadi salah satu penentu kesiapan Indonesia untuk beralih dari fase pandemi menuju endemi, di mana kondisi wabah Covid-19 tidak lagi menimbulkan masalah kesehatan masyarakat.

Hal itu perlu dibuktikan dengan terkendalinya angka infeksi Covid-19 saat mobilitas masyarakat meningkat sepanjang libur akhir tahun.

“Target kita bukan hanya jangka pandek supaya kasusnya tidak naik pasca Natal dan Tahun Baru. Target kita adalah supaya kasusnya turun terus dan ini bisa segera menjadi endemi,” kata Iwan.

Sementara epidemiolog dari Universitas Airlangga, Windhu Purnomo mengatakan Natal dan Tahun Baru akan menjadi “ujian akhir tahun” yang menentukan arah kebijakan penanganan pandemi di Indonesia pada 2022.

“Apabila tidak ada lonjakan, berarti kita lulus, bisa masuk aktivitas kehidupan normal dengan budaya atau perilaku baru sesuai protokol kesehatan Covid-19. Kalau gagal, berarti kita mengulang kembali yang berisiko diikuti korban lagi,” ujar Windhu.

Survei Kementerian Perhubungan menunjukkan sebanyak 19,9 juta orang Indonesia berencana mudik saat libur akhir tahun. Namun, Iwan meyakini kebijakan tersebut tidak akan memicu lonjakan kasus karena “situasi pandemi sudah berbeda dan jauh lebih baik.”

“[Situasi] Indonesia sudah lebih baik, sudah beda kondisinya. Kita lihat pada Januari-Februari nanti kalau enggak ada kenaikan kasus atau kenaikannya hanya sedikit artinya kita sudah di jalan yang benar untuk penanganan pandemi ini,” kata Epidemiolog Universitas Indonesia, Iwan Ariawan kepada BBC News Indonesia, Selasa (7/12).

“Jadi kita akan lihat libur Nataru ini [dampaknya seperti apa]. Tahun depan akan dibahas untuk peralihan menjadi endemi,” lanjut dia.

Keputusan pemerintah membatalkan PPKM level 3 sendiri disambut baik oleh pelaku sektor pariwisata.

Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Badung, Bali, I Gusti Agung Rai Suryawijaya optimistis kunjungan wisatawan domestik ke Pulau Dewata akan meningkat. Inilah kali pertama libur panjang di Indonesia berjalan dengan pembatasan aktivitas yang lebih longgar.

“Ini menggairahkan bagi wisatawan domestik khususnya, karena Bali tetap menjadi tempat terfavorit bagi liburan akhir tahun Natal dan Tahun Baru,” kata Rai kepada BBC Indonesia, Selasa (7/12).

Sementara itu, pengamat ekonomi sekaligus Direktur Eksekutif dari lembaga riset CORE, Mohammad Faisal mengingatkan agar pemerintah tetap waspada.

“Kita harus belajar dari pengalaman ke belakang. Antisipasi yang lemah menyebabkan wabahnya berkembang lebih luas dan lebih mengantam ekonomi,” ujur Faisal.

Sumber : PPKM Level 3 dicabut, libur akhir tahun jadi ujian menentukan apakah Indonesia dapat tekan kasus Covid atau tidak – BBC News Indonesia