Mutasi Virus Corona Berisiko Terhadap Pengembangan Vaksin COVID-19
Jakarta – Para peneliti yang dipimpin oleh London School of Hygiene & Tropical Medicine mengidentifikasi beberapa mutasi virus Corona COVID-19 dari penularan antar manusia. Peneliti berpendapat mutasi ini akan berdampak pada vaksin dan obat yang bekerja untuk melawan virus.
Tim mengatakan bahwa walaupun mutasi adalah hal umum yang terjadi pada virus, namun mutasi ini berbeda karena terjadi secara bersamaan di seluruh dunia dan menunjukkan bahwa perubahan tersebut memberikan keuntungan pada virus.
Baca juga: Syarat dan Ketentuan Layanan Tes PCR Covid-19 Gratis di RSUI
Para ahli mengatakan mutasi ini harus dipantau secara ketat jika mereka mempengaruhi vaksin yang dikembangkan, atau bahkan membuat virus lebih agresif. Mereka menganalisis mutasi di lebih dari 5.000 virus dari seluruh dunia, mencari pola yang dapat menunjukkan bahwa virus beradaptasi dengan host manusia.
“Secara keseluruhan, virus tampaknya tidak bermutasi banyak dan sebagian besar strain relatif mirip satu sama lain. Ini menunjukkan virus beradaptasi dengan baik pada manusia,” tutur Profesor Martin Hibberd dari London School of Hygiene & Tropical Medicine mengutip Independent.
“Namun, sementara jumlah variasi genetik pada tahap pandemi ini relatif kecil, kami melihat beberapa strain virus memiliki implikasi penting untuk diagnostik, vaksin, dan terapi,” sambungnya.
Tim peneliti menyerukan pengawasan terus-menerus tentang bagaimana virus COVID-19 beradaptasi, dan memantau bagaimana mutasi mengubah karakteristik dan penularan virus.
