Kilas Balik Penanganan COVID-19 di Indonesia Selama Tahun 2021

Mengajak Masyarakat Disiplin Protokol Covid-19 Lewat Mural Inbox
Kendaraan melintasi mural bertema protokol kesehatan Covid-19 yang menghiasi tiang pancang jalan tol di Jalan Ahmad Yani, Jakarta, Minggu (13/12/2020). Mural dibuat bertujuan mengajak masyarakat melawan pandemi Covid-19 dengan disiplin mematuhi protokol kesehatan.

Kilas balik penanganan COVID-19 di Indonesia selama tahun 2021 patut menjadi pembelajaran. Hal ini tentunya bukan hanya untuk pemerintah saja, namun juga  untuk seluruh masyarakat Indonesia yang terdampak pandemi. Kondisi COVID-19 di Indonesia cukup terkendali menjelang berakhirnya tahun 2021 ini. Hal ini tidak lepas dari kedisiplinan masyarakat menerapkan protokol kesehatan dan kebijakan adaptif pemerintah yang berpengaruh pada kehidupan masyarakat.

Baca juga : Pemerintah Siapkan 7 Skenario Jika Kasus Omicron Melonjak di Indonesia (doctortool.id)

Aspek pertama dari kilas balik penanganan COVID-19 di Indonesia selama tahun 2021 tentunya adalah pengendalian aktivitas masyarakat yang dilakukan oleh pemerintah. Beragam kebijakan pun diterapkan, mulai dari pengendalian per daerah dengan PPKM Jawa-Bali, yang dilakukan pada Januari-Februari di beberapa kabupaten/kota dengan kenaikan kasus. Lalu, dilakukan lagi penyesuaian dengan perspektif mikro sebagai penanganan di hulu, dengan penerapan PPKM Mikro dan pembentukan Posko Desa/Kelurahan. 

Selanjutnya, ketika transmisi komunitas menyebabkan ledakan kasus atau gelombang kedua pada Juli lalu, dilakukan pengetatan melalui PPKM Darurat dan Pengetatan PPKM Mikro (micro lockdown). Setelah kasus konsisten turun, maka dibutuhkan pemulihan ekonomi masyarakat secara cepat. Lalu, ditetapkanlah instrumen pengendalian aktivitas masyarakat yang berkelanjutan dengan pendekatan level kabupaten/kota untuk menimbang seberapa besar pengetatan atau pelonggaran pengendalian di kabupaten/kota.

Khusus hari raya besar atau waktu libur yang sangat potensial menyumbang kenaikan kasus, maka pemerintah menyusun skenario pengendalian sesuai kondisi kasus saat itu. Kebijakan terkait mobilitas adalah salah satu aspek yang sangat penting dalam kilas balik penanganan COVID-19 di Indonesia selama tahun 2021. Baik mobilitas dalam negeri maupun luar negeri diatur demi mencegah lonjakan kasus. Hal ini dilakukan akibat adanya perluasan penularan dari satu wilayah ke wilayah lain, baik di dalam satu negara bahkan lintas negara.

Kebijakan mobilitas sangat dinamis, di mana prinsipnya diubah sebagai bentuk upaya cepat tanggap dengan mengamati kondisi kasus nasional dan global, kesiapan sarana dan prasarana asal dan tujuan perjalanan, riwayat vaksinasi pelaku perjalanan, serta arus perjalanan saat itu. Mutasi dan varian virus juga menjadi aspek yang sangat diperhatikan dalam kilas balik penanganan COVID-19 di Indonesia selama tahun 2021. Di Indonesia, pertama kali spesimen bervarian Alpha, Beta, dan Delta ditemukan pada awal tahun. Sementara itu, varian Omicron terdeteksi pada akhir tahun 2021 ini.

Dalam perkembangannya pemerintah mengantisipasi saat terjadi importasi kasus. Hal ini menyesuaikan aturan pelaku perjalanan dengan penetapan kriteria WNA yang boleh masuk ke Indonesia, penyesuaian durasi karantina baik asal negara maupun riwayat vaksinasi, dan peningkatan kapasitas whole genome sequencing yang kini memiliki kemampuan melacak kode genetik sebanyak 500-600 sampel per hari.

Selain mencegah masuknya varian dari luar wilayah, varian baru juga berpotensi muncul di dalam negeri. Potensi ini sebanding dengan tingginya tingkat penularan dalam masyarakat. Dalam hal ini, Indonesia berupaya keras mengendalikan kasus hingga sampai pada level yang cukup rendah seperti saat ini. Sehingga, sejauh ini Indonesia belum berkontribusi terhadap timbulnya varian baru yang dapat lebih memberatkan kondisi pandemi dunia.

Kebijakan terkait vaksinasi juga begitu penting dipahami dalam kilas balik penanganan COVID-19 di Indonesia selama tahun 2021. Penyuntikan perdana di Indonesia dimulai oleh presiden dan beberapa pejabat publik pada awal Januari 2021. Selanjutnya, pada Februari pelaksanaan bertahap berdasarkan skala prioritas masyarakat, menimbang kerentanan kelompok terpapar COVID-19. Bulan selanjutnya, demi menjamin ketersediaan vaksin jangka panjang serta mendorong kemandirian anak bangsa, pemerintah menetapkan kandidat vaksin merah putih untuk didukung sepenuhnya rangkaian proses produksi serta hilirisasinya. 

Pada Bulan Mei, untuk mempercepat laju vaksinasi, pemerintah juga bermitra dengan pihak swasta seperti sektor industri untuk menjadi penyelenggara vaksinasi atau melaksanakan vaksinasi gotong royong. Akhirnya di akhir tahun ini, Indonesia mampu mencapai target vaksinasi oleh WHO dimana 70% populasi telah divaksin dosis pertama dan 40% populasi telah divaksin dosis kedua.

Sumber : Kilas Balik Penanganan COVID-19 di Indonesia Selama Tahun 2021, Ada 4 Aspek Penting – Hot Liputan6.com