Ini Saran Para Pakar Untuk Penguatan Layanan BPJS Kesehatan
Jakarta, CNBC Indonesia– Kegiatan “BPJS Kesehatan Mendengar” Kelompok Pakar, banyak menyoroti optimalisasi pelayanan kesehatan di tingkat pelayanan pertama atau primer. Menurut Guru Besar FKM Universitas Indonesia, Profesor Budi Hidayat, hanya 18% biaya JKN untuk pembiayaan di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP).
Baca Juga: Pangkas Antrean Pasien, BPJS Kesehatan Akan Perkuat Sistem Online (doctortool.id)
“Saat ini juga perlu adanya evaluasi pada benefit atau manfaat di pelayanan kesehatan tingkat pertama. Dilanjutkan melakukan costing dan pricing tarif layanan kesehatan sebagai input dalam perhitungan kapitasi, serta upaya perluasan Kapitasi Berbasis Kinerja (KBK). Diharapkan persentase pembiayaan di layanan tingkat pertama bisa mencapai 30-40% dari total pembiayaan JKN,” kata Budi Hidayat.
Diharapkan lanjut Budi Hidayat, dengan kuatnya pembiayaan JKN di sektor pelayanan primer khususnya promotif dan preventif serta meningkatkan benefit manfaat pelayanan kesehatan lainnya di FKTP, maka akan berpengaruh pada biaya layanan di tingkat rujukan/lanjutan.
Hal serupa terkait penguatan FKTP juga diamini oleh beberapa pakar kesehatan masyarakat seperti Dr. Setiawan dari Universitas Padjajaran. Menurutnya perlu adanya kolaborasi kelembagaan untuk meningkatkan upaya promotif dan preventif, serta adanya reward and punishment terhadap peserta yang berupaya dalam hal menjaga kesehatan individu.
Jakarta, CNBC Indonesia– Kegiatan “BPJS Kesehatan Mendengar” Kelompok Pakar, banyak menyoroti optimalisasi pelayanan kesehatan di tingkat pelayanan pertama atau primer. Menurut Guru Besar FKM Universitas Indonesia, Profesor Budi Hidayat, hanya 18% biaya JKN untuk pembiayaan di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP).
“Saat ini juga perlu adanya evaluasi pada benefit atau manfaat di pelayanan kesehatan tingkat pertama. Dilanjutkan melakukan costing dan pricing tarif layanan kesehatan sebagai input dalam perhitungan kapitasi, serta upaya perluasan Kapitasi Berbasis Kinerja (KBK). Diharapkan persentase pembiayaan di layanan tingkat pertama bisa mencapai 30-40% dari total pembiayaan JKN,” kata Budi Hidayat.
Diharapkan lanjut Budi Hidayat, dengan kuatnya pembiayaan JKN di sektor pelayanan primer khususnya promotif dan preventif serta meningkatkan benefit manfaat pelayanan kesehatan lainnya di FKTP, maka akan berpengaruh pada biaya layanan di tingkat rujukan/lanjutan.
Hal serupa terkait penguatan FKTP juga diamini oleh beberapa pakar kesehatan masyarakat seperti Dr. Setiawan dari Universitas Padjajaran. Menurutnya perlu adanya kolaborasi kelembagaan untuk meningkatkan upaya promotif dan preventif, serta adanya reward and punishment terhadap peserta yang berupaya dalam hal menjaga kesehatan individu.
Sumber: Ini Saran Para Pakar Untuk Penguatan Layanan BPJS Kesehatan (cnbcindonesia.com)