DKI Jakarta, Provinsi Pertama Terlibat Uji Coba Integrasi SATUSEHAT

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) kembali menggelar pendampingan dan uji coba integrasi SATUSEHAT kepada sejumlah fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) di Pulau Jawa-Bali. Kali ini giliran DKI Jakarta, yang menjadi provinsi pertama yang melakukan uji coba integrasi dengan fasyankes klinik, yang digelar pada 22-23 November 2022.

Baca Juga: Kemenkes Berikan Lampu Hijau Vaksin Booster Kedua Untuk Lansia

“Selain rumah sakit dan puskesmas, untuk pertama kalinya klinik juga dilibatkan dalam pendampingan dan uji coba integrasi SATUSEHAT terutama pada use case imunisasi,” kata Product Manager Digital Transformation Office (DTO) Kemenkes RI, Jeremia Suryanegara, Rabu (23/11).

Product Manager DTO Kemenkes RI, Jeremia Suryanegara

Jeremia menjelaskan, hal tersebut didorong atas hasil riset dan diskusi bersama Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta terkait perilaku masyarakat yang terdata cenderung melakukan imunisasi anak di klinik selain Puskesmas dan Rumah Sakit.

SATUSEHAT sendiri merupakan sebuah platform yang mengintegrasikan data kesehatan individu antar fasyankes dalam bentuk rekam medis elektronik (RME) guna mendukung interoperabilitas data kesehatan melalui standardisasi dan digitalisasi.

Dalam melakukan uji coba integrasi, para peserta diberikan pendampingan untuk saling bertukar informasi data kesehatan melalui platform SATUSEHAT. Mulai dari data informasi kunjungan hingga diagnosis pasien yang tersimpan di masing-masing sistem informasi fasyankes.

“Integrasi ini nantinya dapat memudahkan pasien saat melakukan rujukan atau berpindah layanan ke fasyankes yang berbeda. Karena rekam medis mereka tercatat secara digital. Tentunya, seluruh aktivitas tersebut dapat dilakukan fasyankes setelah mendapatkan persetujuan pasien,” kata Jeremia.

Di sisi lain, dengan bantuan machine learning, kumpulan data yang diperoleh secara near real-time dan tersimpan di platform SATUSEHAT dapat dimanfaatkan oleh pemangku kepentingan (stakeholder) sebagai landasan dari pengambilan kebijakan strategis, baik pada tingkat pusat maupun daerah.

Kasie Data, Informasi dan Hubungan Masyarakat Dinkes DKI Jakarta, dr. Verry Adrian, M. Epid 

Kasie Data, Informasi dan Hubungan Masyarakat Dinkes DKI Jakarta, dr. Verry Adrian, M. Epid menjelaskan, upaya pendampingan dan uji coba integrasi SATUSEHAT ini selaras dengan dengan rencana kerja Dinkes DKI Jakarta yang pada tahun ini menargetkan penerapan RME di seluruh Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dan Puskesmas.

“Alhamdulillah atas kolaborasi dan dukungan Kemenkes RI, target tersebut berhasil kami wujudkan pada akhir tahun ini. Tidak hanya RSUD dan Puskesmas, namun kami juga berharap seluruh fasyankes primer lainnya seperti klinik di DKI Jakarta juga dapat segera mencapai 100 persen menerapkan RME dan terintegrasi dengan SATUSEHAT,” kata Verry.

Verry pun berharap, nantinya akan semakin banyak modul-modul fasyankes lainnya yang dapat terintegrasi dengan SATUSEHAT. Sehingga dapat mendorong peningkatan kualitas data dan layanan kesehatan bagi masyarakat di DKI Jakarta.

Pengembang SIMKLINIK dan CTO PT Medifa Infoyasa Suryantara, Septu Jamasoka

Sementara itu, Pengembang Sistem Informasi Klinik (SIMKLINIK) dan Chief Technology Officer (CTO) PT Medifa Infoyasa Suryantara, Septu Jamasoka yang hadir sebagai peserta mengapresiasi Kemenkes RI karena telah melibatkan para pengembang (developer) sistem informasi klinik di Jakarta untuk mendapatkan pendampingan dan uji coba integrasi SATUSEHAT.

Menurut Septu, klinik juga memiliki peran penting dalam pemberian pelayanan kesehatan ke masyarakat sebagai bagian dari Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP).

“Selain imunisasi, klinik seringkali menjadi pilihan pertama masyarakat untuk melakukan pengobatan. Dengan adanya pencatatan rekam medis pasien  di klinik yang terintegrasi SATUSEHAT, dapat membantu dan memudahkan para dokter untuk melakukan diagnosis lanjutan dan pengobatan yang lebih presisi di rumah sakit rujukan,” kata Septu.

Dari kegiatan pendampingan dan uji coba kali ini, sebanyak 414 sistem informasi fasyankes di DKI Jakarta siap terintegrasi dengan SATUSEHAT. Angka tersebut  terdiri dari 75 SIMKLINIK, 24 Sistem Informasi Rumah Sakit (SIMRS), dan 315 Sistem Informasi Puskesmas (SIMPUS).

Peserta dan Penyelenggara Pendampingan dan Uji Coba Integrasi SATUSEHAT di DKI Jakarta

Sementara itu, sepanjang uji coba dilakukan di lima provinsi di Pulau Jawa-Bali, ada total 7.920 fasyankes di pulau Jawa-Bali yang siap terintegrasi dengan platform SATUSEHAT. Setelah DKI Jakarta, dalam waktu dekat pendampingan dan uji coba integrasi SUATUSEHAT akan dilanjutkan di Provinsi Banten.

Kemenkes menargetkan 12.000 fasyankes akan terintegrasi dengan SATUSEHAT pada tahun ini dan seluruh fasyankes pada tahun 2023 mendatang. Kesuksesan kegiatan kali ini didukung oleh United States Agency for International Development – The Country Health Information Systems and Data Use (USAID CHISU), serta bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi dan Dinas Kesehatan DKI Jakarta.

Berita ini dikeluarkan oleh Departemen Komunikasi Digital Transformation Office (DTO), Kementerian Kesehatan RI. Hotline COVID-19, PeduliLindungi, dan telemedisin Isoman hubungi WhatsApp Kemenkes RI pada nomor 0811 10 500 567, email pedulilindungi@kemkes.go.id, Call Center 119 ext. 9.

Sumber: DKI Jakarta Jadi Provinsi Pertama yang Terlibat Uji Coba Integrasi Klinik dengan SATUSEHAT