10 Masalah Kesehatan Sepanjang Tahun 2021

CNNIndonesia.com merangkum 10 masalah kesehatan sepanjang tahun 2021. Masalah kesehatan ini bisa menjadi refleksi menghadapi tahun 2022.
CNNIndonesia.com merangkum 10 masalah kesehatan sepanjang tahun 2021. Masalah kesehatan ini bisa menjadi refleksi menghadapi tahun 2022.

Pandemi Covid-19 masih berlangsung sepanjang tahun 2021. Kehadiran sejumlah varian baru jadi sorotan di tahun ini. Selain Covid-19, sejumlah masalah kesehatan lain juga muncul di tahun ini.
CNNIndonesia.com merangkum 10 masalah kesehatan sepanjang tahun 2021. Masalah kesehatan ini dapat menjadi refleksi untuk menghadapi tahun 2022 yang lebih sehat dan bugar.

Baca juga : DoctorTool Bantu Klinik Go Digital Tingkatkan Kualitas Layanan Kesehatan

Berikut 10 masalah kesehatan sepanjang tahun 2021:

1. Hoaks terkait vaksin
Vaksin Covid-19 pertama kali digunakan di Indonesia pada Januari 2021. Seiring dengan suntik vaksin perdana muncul banyak hoaks terkait kehalalan vaksin, efektivitas, dan efek samping yang muncul. Hoaks terkait vaksin ini membuat capaian cakupan vaksin terhambat. Padahal baksin Covid-19 merupakan salah satu cara yang efektif mencegah penularan dan penyakit berat karena virus corona.

2. Virus Marburg
Pada bulan April 2021, muncul virus Marburg di Afrika Barat. Virus ini langsung mendapat perhatian karena menyebabkan kematian. WHO langsung mengambil langkah menghentikan penularan virus ini. Pada September, WHO mengumumkan wabah virus Marburg berakhir di Guinea.

3. Covid-19 varian Delta
Di pertengahan 2021, muncul varian baru dari virus corona yang dikenal dengan varian Delta. Varian ini menular lebih cepat dan menyebabkan gejala penyakit yang lebih parah seperti kehilangan penciuman dan kelelahan. Varian Delta di Indonesia membuat lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia meningkat dan mencapai puncaknya pada Juli 2021. Rumah sakit penuh dan kelangkaan oksigen turut menjadi persoalan di masa ini.

4. Riuh susu beruang
Seiring dengan tingginya Covid-19 di Indonesia pada Juli 2021, stok susu beruang langka di pasaran. Masyarakat meyakini susu ini bisa meningkatkan daya tahan tubuh dan mencegah Covid-19. Ketua Satgas Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Zubairi Djoerban mengatakan, minum susu beruang tak bisa mengobati Covid-19. Zubairi menjelaskan, kandungan susu beruang tidak bisa membunuh virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19. Sementara itu, ahli gizi masyarakat dokter Tan Shot Yen mengatakan susu beruang tak bisa menyembuhkan berbagai macam penyakit seperti yang dipercaya masyarakat. Asumsi bahwa susu beruang bisa menyembuhkan penyakit seperti demam, flu, batuk, atau lainnya hanya mitos yang menyelimuti produk susu beruang.

5. Obat cacing untuk Covid-19
Sejumlah pihak menggaungkan obat cacing Ivermectin bisa digunakan untuk mengobati Covid-19. Namun ternyata studi terkait Ivermectin tak bisa jadi pegangan karena terkait dengan masalah etika. FDA Amerika Serikat pun melarang penggunaan obat cacing ini karena memiliki efek samping yang berbahaya.

6. Covid-19 varian Omicron
Di akhir tahun 2021, virus corona kembali bermutasi. WHO memberikan nama hasil mutasi ini dengan Omicron. Jumlah kasus varian Omicron terus bertambah di Indonesia. Omicron disebut menular lebih cepat dan mengkhawatirkan efektivitas vaksin yang ada. Penelitian mengenai varian Omicron terus dilakukan.

7. Penyakit jantung
Di tengah pandemi Covid-19, penyakit jantung masih menjadi masalah kesehatan utama. Data CDC Amerika Serikat menunjukkan penyakit jantung merupakan penyebab kematian tertinggi pertama. Cegah penyakit jantung dengan berolahraga teratur, pola makan yang sehat, tidur yang cukup dan kelola stres.

8. Kanker
Selain penyakit jantung, penyakit kanker juga menjadi penyebab kematian tertinggi kedua. Sel-sel kanker yang ganas mengintai setiap orang di dunia. Pengobatan kanker di masa pandemi juga sempat terhambat. Penyakit kanker bisa dicegah denagn menerapkan gaya hidup sehat dan melakukan deteksi dini.

9. Kesehatan mental
Tak hanya kesehatan fisik, kesehatan mental juga jadi persoalan sepanjang 2021. Di masa pandemi, perubahan gaya hidup, isolasi dan stres yang tinggi menyebabkan timbulnya gangguan kesehatan mental. Kelola stres yang baik dan konsultasi dengan psikolog atau dokter kejiwaan untuk mengatasi masalah kesehatan mental.

10. Obesitas dan diabetes
Gaya hidup yang sedenter juga menyebabkan tingginya angka obesitas dan diabetes. Prevalensi diabetes di Indonesia mencapai 6,2 persen, jumlah ini terus meningkat tiap tahun. Diabetes merupakan penyakit metabolik yang tak bisa diobati. Jika tak dikontrol penyakit ini mengancam nyawa. Obesitas dan diabetes bisa dicegah dengan menjaga berat badan dan menerapkan gaya hidup sehat.

Sumber : 10 Masalah Kesehatan Sepanjang Tahun 2021 (cnnindonesia.com)