Waspada, OTG Mendominasi Penambahan Kasus Covid-19

Waspada, OTG Mendominasi Penambahan Kasus Covid-19
Pasien orang tanpa gejala (OTG) dan pasien reaktif hasil rapid test Covid-19 melakukan senam pagi bersama relawan dan tenaga medis di Rumah Singgah Karantina Covid-19, Kabupaten Tangerang, Banten, Rabu (27/5/2020). Rumah Singgah Karantina Covid-19 ini merawat 33 pasien OTG Covid-19 dan 12 orang reaktif hasil rapid test. (KOMPAS.COM/KRISTIANTO PURNOMO)

Penulis Nur Fitriatus Shalihah | Editor Sari Hardiyanto

KOMPAS.com – Juru Bicara Pemerintah untuk Covid-19 Achmad Yurianto mengatakan sebagian besar kasus positif Covid-19 yang ditemukan berasal dari mereka yang tidak mengalami sakit apa pun atau Orang Tanpa Gejala ( OTG). Temuan tersebut berasal dari temuan kasus yang terjadi di Jawa Timur, DKI Jakarta, dan Sulawesi Tenggara. Hal itu diungkapkan Yuri saat mengumumkan pertambahan jumlah kasus Covid-19 di Graha BNPB, Jakarta, Kamis (11/6/2020).

Menurut Yuri, pengungkapan kasus positif OTG tersebut berdasarkan hasil tracing yang dilakukan secara agresif untuk menemukan kasus baru, sehingga penanganan dan upaya penghentian laju penyebaran virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 dapat dilakukan. “Sebagian besar dari kasus yang kita temukan dan kemudian positif pada kontak tracing adalah kasus yang tanpa gejala, atau dengan gejala yang minimal yang dipersepsikan, bahwa yang bersangkutan tidak mengalami sakit apa pun,” kata Yuri.

Edukasi yang benar

Yuri menambahkan, tracing secara agresif tersebut dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan di daerah. Menurutnya, para OTG dalam kasus ini harus segera mendapatkan edukasi yang benar, untuk kemudian dapat melaksanakan isolasi secara mandiri. Sebab, mereka dapat berpotensi menyebarkan virus lebih luas lagi apabila masih bersinggungan dengan orang lain. “Karena kalau tidak, ini akan menjadi sumber penularan yang ada di tengah masyarakat,” katanya lagi.

Baca juga: Yuri: Sebagian Besar Penderita Covid-19 Tak Punya Gejala Klinis Berat

Prokol isolasi

Yuri kembali mengingatkan bahwa bagi kasus-kasus tanpa gejala yang sudah terkonfirmasi positif dari pemeriksaan PCR atau melalui TCM, perlu melaksanakan dan mematuhi protokol isolasi mandiri yang ketat. Hingga Kamis, (11/6/2020), kasus positif Covid-19 di Indonesia yang terkonfirmasi adalah 35.295. Hal itu setelah mengalami penambahan kasus sebanyak 979 orang. Sementara itu pasien sembuh yang tercatat ada 12.636 orang dan yang meninggal saat ini ada 2.000 orang. Selanjutnya, kasus Orang Dalam Pemantauan (ODP) dan total yang sampai saat ini dilaporkan oleh seluruh provinsi sebanyak 43.414 orang. Lalu, Pasien Dalam Pengawasan (PDP) 14.052 orang.

Kelompok rentan menjadi OTG

Menurut Kemenkes, yang termasuk ke dalam kategori OTG adalah mereka yang tidak menunjukkan gejala tetapi memiliki risiko tertular dari orang yang terkonfirmasi positif Covid-19. OTG merupakan seseorang yang memiliki riwayat kontak erat dengan pasien positif Covid-19. Adapun kontak erat yang dimaksud adalah aktivitas berupa kontak fisik maupun berada dalam radius 1 meter dengan pasien yang berstatus PDP atau positif Covid-19.

OTG ini berbeda dengan ODP.

Pada pemeriksaan awal, OTG tidak menunjukkan gejala sama sekali. Sedangkan ODP sudah memiliki riwayat atau tengah mengalami demam tinggi di atas 38 derajat celsius dan berbagai gejala ringan lainnya. Dalam pedoman pencegahan dan pengendalian Covid-19 yang dikeluarkan, disebutkan pula orang-orang yang termasuk ke dalam kontak erat yang menjadikan seseorang OTG. Berikut adalah beberapa kelompok yang rentan menjadi OTG:
-Petugas kesehatan
-Orang dalam satu ruangan
-Orang yang bepergian bersama

Sumber: https://www.kompas.com/tren/read/2020/06/11/194500265/waspada-otg-mendominasi-penambahan-kasus-covid-19

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *