Tips Wisata di Era Pandemi dari Travel Blogger
Indonesia memang kaya akan keindahan alam dan keragaman budaya. Tak heran banyak wisatawan yang gemar berpetualang menjelajah ke seluruh penjuru negeri. Sayangnya, semua berubah saat pandemi Covid-19 melanda hampir dua tahun ini. Masyarakat terpaksa menahan diri untuk bepergian ke luar rumah. Beberapa tempat wisata pun banyak yang ditutup atau dibatasi tingkat kunjungannya demi menghindari kerumuman.
Baca juga : Meski Covid-19 Melandai, Dunia Kerja Diminta Tetap Waspada (doctortool.id)
Kini situasi mulai membaik. Kasus positif Covid-19 sudah mulai menurun. Sejumlah tempat wisata sudah mulai beroperasi kembali. Namun, masyarakat masih banyak yang ragu untuk bepergian.
Travel blogger M. Ariev Rahman berbagi tips bagaimana cara merencanakan dan menikmati liburan yang nyaman di era new normal. Menurutnya, keputusan untuk pergi di saat pandemi sangat tergantung pada masing-masing orang,
“Sebelum membuat rencana sebaiknya dilihat dulu seberapa nyaman diri kita. Apakah sudah nyaman untuk naik transportasi umum atau masih lebih memilih menggunakan kendaraan pribadi,” cetusnya.
Kalau memang masih lebih memilih menggunakan kendaraan pribadi dengan rute yang tidak terlalu jauh, itu tidak masalah. Toh, masih banyak destinasi menarik yang belum banyak dikenal orang. Ariev lantas mencontohkan dirinya sendiri. Setelah sempat vakum bepergian ketika awal pandemi, sampai sekarang belum berani bepergian keluar wilayah Jawa.
“Saya masih mencari yang dekat-dekat rumah dulu seperti Bogor, Bandung, Ungaran, dan Kudus. Pokoknya yang bisa dijangkau dengan kendaraan pribadi,” paparnya.
Ketika tujuan liburan telah ditentukan, pemilik blog backpackstory.me ini mengingatkan yang perlu diperhatikan adalah kondisi kesehatan diri sendiri. Kalau merasa kurang sehat, sebaiknya menunda perjalanan sampai kondisi membaik. Pastikan juga untuk menjalani tes Covid-19 sesuai peraturan sebelum bepergian.
Kalau kondisi sehat, baru dipastikan protokol kesehatannya. Memakai masker, menghindari pergi ke tempat keramaian, atau kalau terpaksa lebih baik tidak terlalu lama.
“Biasanya selama ini saya lebih suka makan ke warung-warung jadi selesai makan langsung pulang tidak pakai nongkrong,” terangnya.
Ariev mengatakan, justru dengan menjelajahi tempat liburan yang tak jauh dari rumah bisa membuat lebih kreatif. Pandemi Covid-19 membuat kita sadar bahwa Indonesia kaya dengan wisata alam yang mungkin selama ini belum terungkap. Padahal destinasi itu sudah ada sejak lama, tetapi orang belum sadar karena terlalu fokus berpikir pergi ke luar negeri.
Di sisi lain, ketika menjelajahi destinasi lokal yang masih belum dikenal bisa membantu perekonomian penduduk lokal di sekitar lokasi. Semakin banyak orang datang ke sana, akan diikuti pembangunan tempat penginapan, tempat makan, hingga wisata pendukung.
Contohnya kawasan Sentul, Jawa Barat. Semula tak banyak yang berpikir untuk pergi ke sana. Tetapi setelah pandemi, Sentul menjadi salah satu destinasi trekking favorit. Infrastrukturnya sudah lengkap, bahkan kini semakin padat pengunjungnya.
Jika mau mengulik lebih dalam, sebenarnya ada cukup banyak destinasi menarik di sekitar kita yang tak kalah dengan luar negeri. Dari segi biaya, tidak perlu mengeluarkan dana besar. Salah satu tempat wisata yang direkomendasikan adalah kawasan Pamijahan, Bogor. Selain trekking, pengunjung bisa bermain air di Curug Cikawah. Cukup berkendara dua jam dari Jakarta, kita akan menjumpai tempat memukau.
Wisata Wajib Protokol Kesehatan
Sementara itu, Travel blogger Mardiah lebih memilih untuk memfokuskan pada barang bawaan yang hendak dibawa traveling. Mau tak mau, sekarang kita harus membawa lebih banyak barang dibanding sebelum pandemi.
“Kalau dulu prinsipnya pergi bawa barang secukupnya, tapi sekarang jadi semakin banyak, masker cadangan, hand sanitizer, disinfektan, dan vitamin,” bebernya.
Pemilik blog www.mardiaheyyy.com ini menyarankan sebisa mungkin harus benar-benar menjaga diri saat bepergian. Jadi apa yang hendak dibawa benar-benar harus dipersiapkan sungguh-sungguh. Mungkin dulu membawa vitamin hal sepele, tetapi kini menjadi kewajiban.
Manajemen waktu pun menjadi hal yang tak kalah penting. Kita tidak bisa memutuskan pergi seketika. Semuanya harus diatur dan direncanakan. Apalagi untuk destinasi yang menggunakan moda transportasi pesawat sebagian mewajibkan untuk menyertakan hasil tes PCR.
Selain menyangkut keberangkatan, Mardiah mengingatkan untuk lebih jeli dalam menentukan waktu kunjungan ke tempat wisata. Sebisa mungkin memilih waktu yang tidak ramai pengunjung.
“Kalau tidak bisa, selama di sana kita wajib menerapkan protokol kesehatan ketat,” pesannya.
Meski sempat vakum selama beberapa bulan, Mardiah sudah mengunjungi destinasi wisata lintas pulau seperti Danau Toba, Nusa Tenggara Timur, dan Pontianak. Awal November ini, ia baru saja mengunjungi daerah perbatasan Malaysia dan Indonesia di Pontianak.
Menurutnya meski saat ini masih terbatas untuk berlibur ke luar negeri, tidak ada salahnya menyambangi wilayah perbatasan. Di sana kita mencoba menggunakan transportasi lokal.
Selain menghubungkan antar kota di Indonesia, jalur bus Dalam Negeri (Damri) rupanya sudah menjangkau beberapa kota di negara tetangga, seperti Kuching dan Brunei.
Ariev dan Mardiah adalah sebagian travel blogger yang kerap mempromosikan sejumlah destinasi wisata di Indonesia. Bukan hanya mendatangkan penghasilan tambahan, apa yang dilakukan keduanya selama ini mampu memberikan pengetahuan bagi masyarakat mengenai tempat-tempat wisata yang masih belum banyak dikenal.
Tak perlu jauh-jauh ke luar negeri, #DiIndonesiaAja kita sudah bisa menjelajahi tempat-tempat wisata yang menakjubkan.
Selama menerapkan protokol kesehatan, tidak ada salahnya mencoba kembali traveling. Pastikan kita sudah vaksin dan jangan lupa menerapkan protokol kesehtan 6M di mana pun berada. Mulai dari menggunakan masker dengan benar, mencuci tangan dengan sabun, menjaga jarak, menghindari kerumunan, membatasi mobilitas, dan menghindari makan bersama.
Sumber : Tips Wisata di Era Pandemi dari Travel Blogger (cnbcindonesia.com)