Post: Soal Pandemi Covid-19, BNPB: Kecenderungannya Masyarakat Abai terhadap Situasi
Penulis Sania Mashabi | Editor Icha Rastika
JAKARTA, KOMPAS.com – Deputi Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana ( BNPB) Bernardus Wisnu Widjaja menyampaikan, pihaknya akan terus mengingatkan masyarakat untuk waspada terkait pandemi virus corona atau virus corona ( Covid-19).
“Pencegahan, penularan dan jumlah kasus itu nanti terus kita pantau dan kita sampaikan untuk kewaspadaan juga di masyarakat,” kata Wisnu dalam diskusi online, Selasa (23/6/2020). “Karena kecenderungannya semakin lama ini masyarakat semakin abai dengan situasi,” ucap dia.
Baca juga: Peneliti: Antibodi Covid-19 Hanya Bertahan 3 Bulan
Menurut Wisnu, masyarakat semakin abai karena mengira era normal baru atau new normal yang digaungkan pemerintah merupakan kenormalan yang sama dengan masa lalu. Padahal, menurut dia, kenormalan saat ini mengharuskan penerapan protokol kesehatan dalam rangka pencegahan Covid-19.
“Ini pandangan yang salah jika kita lebih senang mengatakan bahwa ini adaptasi suatu kebiasaan baru untuk menuju masyarakat yang produktif tetapi aman dari covid,” ujar dia. Kasus Covid-19 di Indonesia hingga Selasa (23/6/2020), masih terus bertambah. Berdasarkan data pemerintah yang masuk hingga Selasa pukul 12.00 WIB, ada 1.051 kasus baru Covid-19 dalam 24 jam terakhir.
Penambahan itu menyebabkan total ada 47.896 kasus Covid-19 di Indonesia, terhitung sejak kasus pertama diumumkan Presiden Joko Widodo pada 2 Maret 2020. “Dari pemeriksaan ini kami dapatkan kasus konfirmasi positif sebanyak 1.051 orang, sehingga akumulasinya 47.896 orang,” ujar Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto dalam konferensi pers di Graha BNPB, Jakarta, Selasa sore.
Kasus terkonfirmasi positif tersebut didapatkan setelah pemerintah memeriksa spesimen sebanyak 17.908 dalam 24 jam terakhir. Oleh karena itu, hingga Selasa (23/6/2020), pihaknya telah memeriksa 668.219 spesimen dari 401.681 orang terkait virus corona (Covid-19). Adapun satu orang bisa diambil sampel spesimennya lebih dari satu kali.