Gugus Tugas: Klaster Secapa AD Dapat Dijadikan Pembelajaran Penularan Covid-19 di Asrama

Gugus Tugas: Klaster Secapa AD Dapat Dijadikan Pembelajaran Penularan Covid-19 di Asrama
Penyemprotan disinfektan di Makodam III Siliwangi, Jalan Aceh Kota Bandung, Sabtu (11/07).(Yuli Saputra)

Penulis Dian Erika Nugraheny | Editor Diamanty Meiliana

JAKARTA, KOMPAS.com – Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Dewi Nur Aisyah mengatakan, kasus klaster baru Covid-19 di Pusat Pendidikan Sekolah Calon Perwira (Secapa) TNI Angkatan Darat, Bandung, dapat dijadikan pembelajaran. Dia berharap penularan seperti ini tidak terjadi di kemudian hari.

“Pertama, ingat pentingnya menerapkan jaga jarak dan menghindari adanya kerumunan. Ketika ada orang banyak berkumpul di satu tempat dan waktu yang sama,” ujar Dewi sebagaimana dikutip siaran pers Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Rabu (15/7/2020). “Terlebih dengan sirkulasi udara yang tidak diketahui baik atau tidak, ini yang akan memengaruhi laju penularan,” lanjut Dewi.

Baca juga: Menkes Terawan Ganti Istilah ODP, PDP, dan OTG Covid-19, Ini Penjelasannya

Menurut Dewi, jika satu orang terinfeksi dalam kondisi tersebut, penyebaran Covid-19 akan terjadi dengan sangat cepat. Dalam hal ini, seluruh kegiatan yang melibatkan banyak orang berkumpul, seperti asrama, boarding school, dan pesantren, juga memiliki potensi penularan yang mirip dengan apa yang terjadi di Secapa.

Selanjutnya, Dewi menjelaskan bahwa daya tahan tubuh yang baik menjadi hal penting untuk mencegah penularan Covid-19. “Hasil pemeriksaan menunjukan dari 1.262 orang yang positif, hanya 17 orang yang dirawat dengan gejala ringan dan lainnya masuk dalam kategori orang tanpa gejala (OTG),” tutur Dewi.

“Hal ini juga menunjukkan bahwa daya tahan tubuh yang dimiliki oleh peserta didik dan pelatih yang ada di Secapa membantu mereka dari infeksi virus sehingga tidak ada keluhan berat,” lanjutnya. Adapun pelajaran lain yang bisa dipetik dari kasus Secapa AD Bandung adalah potensi penularan dari orang yang tidak bergejala.

Sebab, mereka tidak menyadari bahwa dirinya sudah terinfeksi Covid-19. Dewi juga menjelaskan bahwa isolasi mandiri sangat penting untuk mencegah terjadinya penularan Covid-19.

Meskipun tidak ada gejala atau gejalanya ringan, isolasi mandiri dan pembatasan mobilitas bagi mereka yang terinfeksi itu harus dilakukan “Seperti apa yang terjadi di Secapa, mereka inisiatif untuk diperiksa. Ketika hasilnya sekian yang positif, langsung semuanya dikarantina sehingga dapat mencegah penularan Covid-19 ke luar dari klaster tersebut,” tambah Dewi.

Diberitakan, sebanyak 1.262 orang yang terdiri dari pelatih dan peserta Secapa TNI AD dinyatakan positif Covid-19 berdasarkan hasil penyelidikan epidemiologi sejak 29 Juni 2020 hingga 9 Juli 2020. Dari angka tersebut, ada 17 orang yang telah dirawat dan diisolasi di Rumah Sakit (RS) Dustira Cimahi dengan keluhan ringan, seperti demam, batuk, dan sedikit sesak napas.

Sumber: https://nasional.kompas.com/read/2020/07/16/06574331/gugus-tugas-klaster-secapa-ad-dapat-dijadikan-pembelajaran-penularan-covid?page=all

Categories
Archives