Editor Pythag Kurniati
KOMPAS.com- Seorang pedagang kelontong di Kecamatan Danurejan, Yogyakarta meninggal dunia karena Covid-19. Dua anggota keluarganya pun tertular corona. Menyusul kejadian ini, Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi meminta masyarakat mewaspadai penularan Covid-19 dalam keluarga. “Fenomena yang banyak ditemukan sekarang adalah penularan dalam keluarga,” kata dia, Senin (31/9/2020).
Baca juga: Kemenkes Sebut Tak Perlu Takut Positif Covid-19
Terjadi di beberapa wilayah di Yogyakarta
Heroe mengatakan, kasus penularan Covid-19 dalam keluarga terjadi di beberapa lokasi di Yogyakarta. “Ada beberapa kasus penularan dalam keluarga seperti di Warungboto (kelurahan), di Kecamatan Keraton ditemukan satu keluarga, Gondokusuman, di Ngampilan juga dtemukan,” kata dia.
Dugaan penularan kasus dalam keluarga bersumber dari seseorang yang terpapar di tempat kerja. Setelah terinfeksi, mereka menulari keluarga di rumah. “Tempat kerja ada memang beberapa perjalanan keluar daerah. Antara rumah dan tempat kerja ketika tracing hasilnya banyak di keluarga dan tempat kerja, karena saat istirahat copot masker dan lupa pakai lagi,” katanya.
Tulari penghuni rumah, toko kelontong ditutup
Kasus terbaru penularan dalam satu keluarga adalah kasus pedagang toko kelontong di Danurejan, Yogyakarta. Pedagang tersebut bahkan meninggal dunia karena corona. Berdasarkan tracing, dua anggota keluarga terpapar Covid-19. “Memang ada kasus itu (meninggal dengan status Covid), pedagang toko kelontong lalu dilakukan swab kepada keluarganya sebanyak 4 orang.
Dengan rincian, 1 negatif, dua positif, dan satu belum ada hasil,” kata dia. Saat ini pemerintah pun menutup sementara toko kelontong tersebut untuk menghindari penularan. “Sudah (kita minta toko kelontong untuk tutup),” ujar dia.