Kasus postif Covid-19 di Indonesia memang sudah mereda dibandingkan 2 bulan lalu. Akan tetapi ekonomi nasional yang baru lepas dari resesi kembali merana.
Baca juga : Ini Dia Zona Hijau Covid-19 di Indonesia – DoctorTool
Direktur Treasury & International Banking PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) Panji Irawan menilai penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) memang berdampak pada penurunan konsumsi masyarakat.
“Penerapan PPKM berdampak pada penurunan konsumsi masyarakat, Mandiri Spending Index, penurunan signifikan pada Juli, ini reasonable, masuk akal,” ungkap Panji Irawan dalam konferensi pers, Kamis (9/9/2021).
Data Mandiri Spending Index memang menunjukkan penurunan belanja masyarakat hingga 6% di Agustus dibandingkan awal dimulainya PPKM darurat.
Di sisi lain, dari sisi data Covid-19, hingga Rabu kemarin (8/9/2021), berdasarkan data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) kasus positif Covid hanya bertambah 6.731 atau lebih rendah dari hari sebelumnya. Jumlah kasus aktif kini mencapai 132.823 orang yang juga dalam tren penurunan.
Adapun data Indeks PMI manufaktur Indonesia naik ke level 43,7 pada Agustus 2021 dari level 40,1 di bulan Juli. Meskipun meningkat, kinerja manufaktur Indonesia masih dalam zona kontraksi akibat terdampak gelombang kedua COVID19.
Data berikutnya yakni Indeks Keyakinan Konsumen (IKK). Survei Konsumen yang digelar Bank Indonesia berujung pada IKK di level 77,3 atau turun dibandingkan dengan posisi bulan sebelumnya yang sebesar 80,2. IKK menggunakan angka 100 sebagai ambang batas.
Jika di bawah 100, maka artinya konsumen pesimistis memandang prospek perekonomian hingga 6 bulan mendatang.
Bila dilihat berdasarkan setor industri yang diukur dari penerimaan pajak, realisasinya masih cukup positif hingga Juli 2021. Menteri Keuangan Sri Mulyani menilai PPKM menekan lagi tren positif yang sebelumnya ada.
“PPKM menekan lagi tren yang sudah membalik secara merata di semua sektor,” ungkap Sri Mulyani dalam konferensi pers secara virtual beberapa waktu lalu
Sri Mulyani memperkirakan ekonomi pada kuartal III kembali melambat, namun tetap berada pada zona positif.
“Momentum bisa terjaga apabila pelaku ekonomi dan masyarakat bisa menjaga. Kita harap berada di range 4-5,7% untuk kuartal III ini,” jelasnya.
Bahkan, lanjut Sri Muyani, realisasi pertumbuhan ekonomi kuartal III-2021 bisa menyentuh batas atas proyeksi itu. Syaratnya, Indonesia harus mampu mengendalikan pandemi virus corona (Coronavirus Disease-2019/Covid-19) terutama varian delta yang lebih mudah menular dari sebelumnya.
“Ini adalah tantangan. Kita bisa ke upper end kalau delta variant bisa dikendalikan dan ekonomi bisa berjalan normal kembali,” katanya.
Sumber : Duh Ampun! Kasus Covid-19 Mereda, Ekonomi RI Masih Merana (cnbcindonesia.com)