Jakarta, CNBC Indonesia – Peneliti di seluruh dunia sedang mengembangkan vaksin Covid-19 untuk mengakhir pandemi corona. Lantas bagaimana cara kerja vaksin Covid-19?
Ketua Tim Riset Vaksin Covid-19 Kusnandi Rusmil menjelaskan vaksin ada suatu zat yang sengaja dibuat dengan tujuan merangsang pembentukan antibodi sehingga tubuh diharapkan akan kebal dari penyakit itu atau hanya sakit ringan.
“Penyakit ini baru kita kenal baru-baru saja, ya itu di Wuhan (China) kurang lebih Januari. sekarang sudah sampai 10 bulan, sudah lebih dari 20 juta yang sakit di seluruh dunia, yang meninggal juga banyak sehingga belum ada penyakit yang sebegitu drastisnya,” ujar dalam sebuah diskusi virtual, Rabu (21/10/2020).
Guru Besar Universitas Padjadjaran ini menambahkan pembuatan vaksin dengan membuat antigen, sehingga mampu menahan sel limfosit (salah satu jenis sel darah putih yang berfungsi untuk menjaga sistem daya tahan tubuh)
“Bikin vaksin perlu teknis tertentu sehingga akan menghasilkan antibodi, biasanya kalau mau bikin vaksin cukup lama, tapi karena ini pandemi butuh yang cepat,sehingga yang biasanya 15 tahun kita bikin 10 bulan-1 tahun,” terangnya.
Prof Kusnandi menambahkan saat ini vaksin Sinovac yang sedang diuji di Indonesia merupakan virus yang dilemahkan sehingga memiliki keterbatasan, sehingga tak bisa disuntik satu kali, harus dua kali dan nanti akan dievaluasi selama 6 bulan.
“Paling utama (dari uji vaksin ini) adalah keamanannya, kemudian diambil darahnya untuk melihat imunogenisitas untuk mengukur kadar zat anti yang terbentuk. Vaksin yang kita bikin adalah vaksin virus inactivited yang pemberiannya bisa sampai 2 kali,” ungkapnya.
Selain keamanan, imungenitas dan efikasi juga akan dilihat. Uji ini juga akan mengukur kekonsistenan hasil vaksin.
(roy/sef)