Penulis Rully R. Ramli | Editor Erlangga Djumena
NEW YORK, KOMPAS.com – Bill Gates, salah satu orang terkaya di dunia, kembali buka suara soal vaksin Covid-19. Kali ini, ia meminta vaksin didistribusikan kepada pihak yang sangat membutuhkan terlebih dahulu. Pendiri Microsoft ini meminta agar vaksin tidak didistribusikan kepada pihak yang siap membayar dengan harga mahal.
“Apabila kita memilih mendistribusikan obat dan vaksin ke penawar tertinggi, dibandingkan kepada orang dan tempat yang lebih membutuhkan, kita akan menghadapi pandemi yang lebih lama dan mematikan,” katanya, dikutip dari CNBC, Senin (13/7/2020). Saat ini, berbagai negara dan perusahaan tengah berlomba-lomba menemukan vaksin Covid-19 untuk segera dipasarkan secara global.
Baca juga: Obat Covid-19, Korea Selatan Minta 30 Ribu Botol Remdesivir
Hal tersebut kemudian menimbulkan kekhawatiran, negara maju dan kaya akan mendapatkan vaksin lebih banyak ketimbang negara berkembang dan miskin. Oleh karenanya, Bill Gates mendorong pemerintah dari berbagai negara menjadikan vaksin Covid-19 sebagai produk kepentingan masyarakat, bukan untuk mencari keuntungan.
“Kita perlu pemerintah untuk membuat keputusan sulit tentang pendistribusian berdasarkan keadilan, bukan sistem pasar,” katanya. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan, saat ini terdapat 21 kandidat vaksin Covid-19 yang sedang diuji coba kepada spesimen manusia.
Biofarmasi asal AS, Moderna, perusahaan obat-obatan asal Inggris, AstraZeneca, dan Chine’s Sinovac Biotech menjadi 3 perusahaan dengan vaksin yang paling menunjukan progres. Bill Gates kemudian mengambil contoh vaksin virus HIV/AIDS yang tidak didistribusikan secara merata ke berbagai dunia. Hal tersebut perlu dijadikan bantu loncatan untuk penyebaran vaksin virus Covid-19. “Kerja sama global untuk menemukan vaksin dan mendistribusikannya menjadi sangat penting,” ucap Gates.