Pemerintah Inggris berencana untuk menghapus beberapa negara dari daftar merah untuk masuk ke negaranya. Kabar baiknya, Indonesia merupakan salah satu negara tersebut.
Baca juga : Kepatuhan Prokes Membaik, Masyarakat Diminta Tidak Lengah (doctortool.id)
Menurut pemberitaan The Sunday Telegraph, Perdana Menteri Inggris Boris Johnson akan memangkas jumlah negara yang berada di daftar merah dari 54 negara menjadi hanya sembilan negara.
“Kedatangan yang divaksinasi penuh dari negara-negara termasuk Afrika Selatan, Brasil, Meksiko, dan Indonesia tidak lagi harus dikarantina di hotel yang ditunjuk pemerintah selama 10 hari ketika mereka tiba di Inggris mulai akhir Oktober,” kata surat kabar itu dikutip Reuters, Senin (4/10/2021).
Nantinya kebijakan itu sendiri rencananya diumumkan pada Kamis (7/10/2021) mendatang. Hal ini juga disebut akan mengatrol permintaan akan penerbangan ke Negeri Ratu Elizabeth itu.
Sebelumnya, kebijakan karantina hotel untuk negara-negara berisiko tinggi Covid-19 sering dikeluhkan karena biayanya yang tidak murah. Setiap orang dewasa perlu mengeluarkan dana 2.285 pound (Rp 44,1 juta) untuk menjalani karantina selama 10 hari di hotel yang telah ditentukan.
London sendiri sebenarnya telah berencana untuk melonggarkan aturan perjalanannya mulai 4 Oktober. Ini dimulai dengan menghapus daftar kuning untuk negara berisiko menengah. Untuk negara-negara yang tak masuk dalam daftar merah, penumpang yang telah divaksinasi penuh tidak diwajibkan mengikuti tes Covid-19 sebelum mereka tiba di Inggris.
Lebih lanjut, mulai akhir Oktober, para penumpang yang datang ke Inggris tidak lagi diwajibkan mengikuti tes PCR pasca kedatangan. Mereka dapat melakukan tes dengan metode yang lebih terjangkau seperti rapid antigen.
Sumber : Hore! Terbang Indonesia-Inggris Tak Perlu Karantina Covid-19 (cnbcindonesia.com)