Sudah Divaksin Covid-19, Berapa Lama Kekebalan Tubuh Terbentuk?

Vaksin Covid-19, Berapa Lama Kekebalan Tubuh Terbentuk?
Presiden Joko Widodo saat mendapat suntikan pertama vaksin Covid-19 di Istana Kepresidenan pada Rabu (13/1/2021). Penyuntikan ini sekaligus menandai program vaksinasi Covid-19 di Indonesia.(ISTANA PRESIDEN/AGUS SUPARTO)

Editor Nabilla Tashandra

KOMPAS.com – Program vaksinasi Covid-19 di Indonesia telah dimulai Rabu (13/01/2021), dengan Presiden Joko Widodo sebagai orang pertama yang mendapatkan vaksin. Adapun pemberian vaksin di Indonesia dinilai akan efektif menekan penularan Covid-19 jika proses penyuntikan vaksin sudah bisa melahirkan kekebalan kelompok ( herd immunity) hingga 70 persen.

Baca juga: Ini Syarat-syarat Disuntik Vaksin Covid-19, Usia 18-59 Tahun hingga Bukan Ibu Hamil dan Menyusui

Namun, berapa lama kekebalan tubuh seseorang terbentuk setelah divaksin? Spesialis penyakit dalam konsultan endokrin metabolik diabetes, DR Dr Indra Wijaya, SpPD-KEMD, MKes, FINASIM menjelaskan, rata-rata vaksin mengeluarkan dua dosis.

Vaksin Sinovac yang telah didistribusikan, misalnya, memiliki rentang waktu dua minggu atau 14 hari antara pemberian dosis pertama dan kedua. Dosis pertama diberikan dengan tujuan agar tubuh mengenali antigen (vaksin yang diinjeksikan), sehingga tubuh bisa mulai membentuk antibodi pada titer tertentu.

Sehingga pada dosis kedua diharapkan bisa terbentuk lebih tinggi lagi. “Efikasinya sejak vaksin pertama disuntik, antara dosis pertama dan kedua kan dua minggu. Dalam dua minggu titernya sudah tinggi sekali bisa mencapai 99 persen lebih dari yang diharapkan.” Demikian diungkapkan Indra dalam Instagram Live bersama Eka Hospital BSD dan Sinar Mas, Rabu.

Ia menambahkan, titer antibodi orang yang telah divaksin akan tetap tinggi, bahkan hingga tiga bulan setelahnya. Indra memperkirakan, vaksin lain memberikan efek serupa. Hanya saja, para ahli hingga saat ini masih meneliti berapa lama kekebalan tubuh terhadap Covid-19 itu dapat bertahan pada orang-orang yang telah divaksin.

Selain karena virus tersebut masih sangat baru, adanya mutasi virus membuat para peneliti seluruh dunia masih terus mengumpulkan data tentang Covid-19. “Salah satu contohnya vaksin flu diharapkan (diberikan) satu tahun sekali. Mungkin saja Covid-19 diminta satu tahun sekali booster. Kita tunggu saja penelitiannya,” ungkap Indra.

Sumber: https://lifestyle.kompas.com/read/2021/01/14/060400920/sudah-divaksin-covid-19-berapa-lama-kekebalan-tubuh-terbentuk?page=all

Categories
Archives