Penulis Ellyvon Pranita | Editor Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas
KOMPAS.com – Pandemi Covid-19 belum juga berakhir, bahkan penularan dan kematiannya masih terus meningkat dari hari ke hari. Anda yang memiliki penyakit diabetes harus meningkatkan kewaspadaan diri. Hingga Kamis (6/8/2020), data terkini total kasus Covid-19 di Indonesia mencapai angka 118.753 orang.
Baca juga: Polusi: Pangkal Kematian Akibat COVID-19 dan Kanker Paru
Sementara itu, pasien sembuh mencapai 75.645 orang dan angka pasien Covid-19 yang meninggal dunia mencapai 5.521 orang. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) menyatakan, diabetes tipe 2 adalah penyakit penyerta yang dapat meningkatkan kerentanan kondisi pasien Covid-19 menjadi lebih parah keluhannya atau bahkan meninggal dunia.
Berdasarkan data yang dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan RI, per tanggal Selasa (4/8/2020), ternyata sebagai penyakit penyerta, diabetes menempati urutan kedua setelah hipertensi yang banyak terinfeksi Covid-19 dan meninggal dunia. Dokter Spesialis Endokrin dr Roy Panusunan Sibarani SpPD-KEMD FES mengatakan, apabila seseorang yang memiliki penyakit diabetes terpapar virus Covid-19, maka mereka memiliki potensi yang lebih besar untuk mengalami tingkat keparahan yang lebih tinggi.
“Hal ini dikarenakan fluktuasi level gula darah dan kemungkinan adanya komplikasi diabetes lainnya,” kata Roy dalam diskusi daring dari Novo Nordisk bertajuk ” Diabetes di Era Pandemi Covid-19: Ancaman atau Bukan?”, Rabu (5/8/2020).
Oleh sebab itu, kata dia, seharusnya Anda yang memiliki penyakit diabetes harus lebih waspada dan disiplin dalam menjaga kadar gula darah berada dalam kisaran target supaya mencegah terjadinya komplikasi. Akan tetapi, perlu diperhatikan mencegah komplikasi akibat kadar gula yang melewati kisaran target ini tidak hanya perlu Anda lakukan pada masa pandemi Covid-19 ini.
Akan tetapi, juga seharusnya berlanjut sampai nanti setelah pandemi ini berakhir nantinya agar penderita diabetes tetap dapat beraktivitas secara normal. Dalam kesempatan yang berbeda ahli onkologi pencegahan sekaligus founder Tuckel Medical, Steven Tuckel, menyampaikan, diabetes merupakan faktor metabolisme yang sangat berpengaruh terhadap banyak penyakit, termasuk kanker dan infeksi lainnya.
“Teori metabolisme yang berpengaruh ke banyak penyakit termasuk kanker itu terdapat di dalamnya obesitas dan diabetes, dan itu sebab utamanya adalah konsumsi gula,” kata Steven dalam acara EmTech Asia 2020 yang diselenggarakan oleh Koelnmesse Pte Ltd dan MIT Technology Review, Kamis (6/8/2020).
Oleh sebab itu, baik Steven maupun Roy menyarankan agar mengurangi konsumsi asupan makanan yang mengandung gula. Perlu diketahui bahwa makanan atau asupan yang mengandung gula itu tidak hanya didapatkan dari gula pasir sebagaimana yang disebutkan.
Akan tetapi, sumber gula juga bisa berasal dari jenis makanan karbohidrat sederhana, seperti nasi, kentang tanpa kulit, makanan menggunakan tepung, dan makanan manis layaknya permen, kue, sirup, susu, jagung, madu, dan lain sebagainya. Roy berkata, mengurangi konsumsi gula ini menjadi cara termudah untuk mencegah komplikasi penderita diabetes karena kadar gula darah akan terjaga tetap dalam kisaran target yang normal. Selain itu, Anda juga dapat mencegah komplikasi dengan patuh menjalankan pengobatan, baik dengan obat oral maupun insulin, dan tetap berkonsultasi dengan dokter ahli selama masa pandemi Covid-19.