Post: Kenali 3 Penyakit yang Bisa Picu Masalah Ginjal
Ginjal bertanggung jawab menyaring kotoran dan mengatur kadar air dan asam dalam darah. Sejumlah penyakit bisa mengubah aliran darah yang masuk ke dalam ginjal sehingga menyebabkan kerusakan ginjal.
Penyakit ginjal kronis (PGK) dapat menjadi konsep yang membingungkan untuk dipahami karena bisa dipicu oleh penyakit atau kondisi medis lain. Oleh karena itu, PGK dianggap sebagai penyebab sekunder dari penyebab utama.
Selain itu, tidak seperti gangguan ginjal akut, di mana hilangnya fungsi ginjal dapat dipulihkan, PGK bersifat progresif, yang berarti bisa semakin memburuk dari waktu ke waktu. Kerusakan pada ginjal menimbulkan bekas luka dan bersifat permanen.
Mengutip Very Well Health, berikut beberapa penyakit yang bisa memicu masalah ginjal.
Baca Juga : 4 Manfaat Kesehatan Telur Rebus yang Jarang Diketahui
1. Diabetes
Penyakit ginjal diabetik terjadi pada sekitar 40 persen pasien yang menderita diabetes dan merupakan penyebab utama PGK di seluruh dunia.
Disebut sebagai nefropati diabetik, kondisi ini memengaruhi dua dari setiap lima penderita diabetes dan merupakan penyebab paling umum dari penyakit ginjal stadium akhir.
Diabetes adalah penyakit yang ditandai dengan kadar gula (glukosa) yang tinggi secara abnormal dalam darah.
Glukosa darah yang meningkat dapat menyebabkan kerusakan di banyak bagian tubuh. Pada ginjal, hal ini memicu produksi bahan kimia yang berlebihan yang dikenal sebagai spesi oksigen reaktif (ROS). Bahan-bahan ini terdiri dari peroksida dan senyawa pengoksidasi lainnya.
Selama bertahun-tahun, paparan ROS dapat merusak penyaring ginjal, yang disebut glomerulus. Ketika hal ini terjadi, sel-sel yang lebih besar yang seharusnya disaring dapat keluar dan dibuang dari tubuh melalui urin.
Hal ini menjadi penyebab salah satu gejala khas PGK, yang disebut proteinuria, di mana konsentrasi protein yang tidak normal ditemukan dalam urin.
2. Hipertensi
Hipertensi adalah penyebab dan konsekuensi dari PGK. Hipertensi menyebabkan penyakit ginjal (renal) dengan cara merusak nefron ginjal secara langsung atau unit penyaringan yang terdiri dari glomerulus dan tubulus.
Sama halnya dengan tekanan darah tinggi yang dapat menyebabkan pengerasan arteri (aterosklerosis), tekanan darah tinggi juga dapat memicu pengerasan pembuluh darah kecil yang memberi makan nefron.
Ketika hal ini terjadi, lebih sedikit darah yang dapat mencapai ginjal, sehingga mengakibatkan lebih sedikit nefron yang berfungsi.
Kondisi ini menciptakan efek spiral di mana siklus hipertensi dan kerusakan ginjal dipercepat, yang pada akhirnya memicu penyakit ginjal stadium akhir karena semakin banyak pembuluh darah yang rusak dan tersumbat.
3. Glomerulonefritis
Glomerulonefritis adalah sekelompok penyakit yang menyebabkan peradangan pada glomeruli dan nefron. Glomerulonefritis biasanya menyerang kedua ginjal dan dapat terjadi dengan sendirinya atau sebagai bagian dari penyakit lain.
Meskipun sering kali sulit untuk menentukan dengan tepat apa yang memicu respons inflamasi, penyebabnya secara garis besar dapat diuraikan sebagai berikut:
– Glomerulosklerosis segmental fokal, sekelompok penyakit yang menyebabkan jaringan parut selektif pada glomerulus.
– Penyakit autoimun, yang merusak ginjal secara langsung atau memicu peradangan seluruh tubuh yang secara tidak langsung merusak ginjal.
– Kelainan yang diwariskan seperti penyakit ginjal polikistik, yang menyebabkan terbentuknya kista pada ginjal.
Tak hanya penyakit-penyakit di atas, faktor risiko penyakit ginjal kronis juga meliputi usia yang lebih tua, berat badan lahir rendah, obesitas, kebiasaan merokok, dan riwayat penyakit ginjal dalam keluarga.