Kemenkes Kembali Sero Survei Covid di November 2022
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menjadwalkan sero survei keempat pada November 2022 mendatang. Aktivitas ini dilakukan guna melihat daerah-daerah di Indonesia yang warganya sudah mulai ‘rentan’ terpapar virus corona (Covid-19) lantaran imunitas atau antibodi yang dihasilkan dari vaksinasi maupun pascainfeksi sudah anjlok.
Baca Juga: Pemerintah Targetkan 60% Produksi Alkes Gunakan Komponen Lokal
Sero survei yang dimaksud adalah survei dan penelitian yang dilakukan untuk menghitung jumlah individu dalam suatu populasi yang menunjukkan hasil positif untuk penyakit tertentu berdasarkan spesimen serologi atau serum darah.
“Jadi nanti kita rencana November akan melakukan sero survei lagi untuk melihat daerah-daerah mana yang imunitasnya sudah menurun kadarnya, kemudian orang-orang mana yang berisiko tinggi,” kata Menkes dikutip dari situs resmi Satgas Covid-19, Rabu (24/8).
Budi melanjutkan, tindak lanjut yang dilakukan Kemenkes terhadap daerah dengan imunitas mayoritas warga yang mulai menurun adalah dengan diberikan vaksinasi dosis penguat atau booster pada akhir tahun mendatang.
Ia kemudian menyinggung Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan (BKPK) Kementerian Kesehatan bersama Tim sero survey dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI) yang telah merilis hasil sero survei per Juli 2022.
Survei tersebut menyatakan sebanyak 98,5 persen penduduk Indonesia sudah memiliki antibodi terhadap Covid-19. Sero survei yang ketiga kali ini dilakukan di 100 kabupaten/kota terpilih dari 34 provinsi di Indonesia.
Lebih lanjut, Budi juga menginformasikan pihaknya telah mendapat restu dari Presiden Joko Widodo untuk mulai menjajaki vaksinasi Covid-19 pada anak, lantaran tingkat penularan Covid-19 dan kasus pada bayi di bawah lima tahun (Balita) juga tidak sedikit.
“Pak Presiden minta vaksinasi untuk anak-anak di bawah enam tahun, nanti kita akan mulai jajaki. Sudah ada vaksinnya di dunia yang disetujui, vaksinasi pediatrik namanya, dan sekarang sudah kita jajaki,” ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KCP-PEN) Airlangga Hartarto juga mengungkapkan perkembangan kasus Covid-19 di Indonesia sudah mulai menunjukkan tren pelandaian yang signifikan dan berkelanjutan.
Sementara dilaporkan di negara lain, bahwa perkembangan kasus di sejumlah negara seperti di Jepang masih tinggi 218 ribu, Amerika, Australia, dan India pun menurutnya angkanya masih relatif tinggi.
“Sedangkan di Indonesia dengan kasus sekitar seven day moving average sekitar 4.683 dan relatif lebih rendah dari berbagai negara lain,” ujar Airlangga.