Ilmuwan Temukan Cara Hasil Cepat Tes COVID-19 Massal

Ilmuwan Temukan Cara Hasil Cepat Tes COVID-19 Massal
Teknisi lab mengoperasikan mesin qPCR. Algoritma penginderaan terkompresi dapat mempercepat proses hasil tes (Foto: IEEE)

Jakarta – Meningkatnya kasus terinfeksi COVID-19 di sejumlah negara membuat laboratorium kewalahan menguji hasil tes COVID-19. Para ilmuwan menemukan cara mengetahui hasil tes COVID-19 dengan cepat.

Untuk diketahui, tim laboratorium saat ini kekurangan reagen yang dibutuhkan untuk melakukan tes. Selain itu, tes SARS-CoV-2 sulit dilakukan dalam jumlah besar. Kedua masalah ini bisa menunda hasil tes pasien.

Para ilmuwan di Institute of Electrical and Electronics Engineers (IEEE) yakin bahwa mereka telah menemukan cara pengujian lebih banyak sampel secara akurat dengan lebih sedikit reagen dengan menggunakan teknik penginderaan terkompresi dan pemrosesan sinyal.

Baca juga: Komite Penanganan Covid-19 dan PEN Fokus Gunakan Belanja Kesehatan untuk Produksi Nasional

Raghu Mudumbai, Xiaodong Wu, Weiyu Xu, dan Jirong Yi, para ilmuwan tersebut, menggunakan algoritma, penginderaan terkompresi dan merekonstruksi sinyal dari serangkaian pengukuran pengambilan sampel yang dapat mengurangi jumlah data yang perlu disampel.

“Mengumpulkan sampel dan menganalisis data menggunakan penginderaan terkompresi dapat membuat pengujian COVID-19  menjadi 10 kali lebih efisien,” kata Xu seperti dikutip dari IEEE Spectrum.

Disebutkan Xu, pengujian pasien terkait virus Corona sangat penting dilakukan untuk menahan penyebarannya dan melakukan pelacakan kontak (contact tracing). Setiap sampel juga harus dilakukan secara manual dengan mengambil sampel dari swab hidung.

Pengujian sampel individu umumnya dilakukan menggunakan mesin polymerase chain reaction (PCR) dan butuh waktu beberapa jam untuk mendapatkan hasilnya. Inilah yang menyebabkan antrean panjang hasil tes COVID-19.

Xu dan timnya kemudian memikirkan cara agar pengujian lebih efisien dan akurat. Mereka pun terpikir untuk mengumpulkan sampel ke dalam satu tempat yang dapat diuji secara bersamaan.

“Sinyal status infeksi masih sangat jarang, yang artinya hanya sebagian kecil sampel yang positif,” kata Xu.

Pertama, teknisi lab mengumpulkan sampel pertama dan kedua untuk diuji. Jika hasilnya negatif, ia dapat menyimpulkan bahwa tidak ada pasien yang memiliki virus itu.

Selanjutnya, sampel kedua tadi digabungkan dengan satu lagi sampel lainnya. Jika muncul hasil positif, ia dapat menyimpulkan bahwa sampel ketiga adalah positif karena dua sampel pertama di uji negatif.

“Metode ini berpotensi menguji hingga 32 sampel secara bersamaan. Ini sangat penting untuk membuka kembali kegiatan sosial dan ekonomi dengan aman,” kata Xu.

Dengan membuat jumlah salinan virus dalam sampel sinyal, status infeksi masing-masing orang dapat ditentukan dengan algoritma pemrosesan sinyal dalam jumlah lebih banyak. Teknisi lab dapat menggunakan informasi sebelumnya untuk menentukan tingkat positif sampel yang digunakan.

“Pengujian terhadap kelompok tradisional hanya menyediakan data biner. Sedangkan, teknologi kami dapat membantu merespons pandemi di masa depan dengan lebih cepat dan efektif,” ujarnya.

Sumber: https://inet.detik.com/science/d-5103920/ilmuwan-temukan-cara-hasil-cepat-tes-covid-19-massal

Categories
Archives