Ahli Temukan 5 Gen Kunci Terkait Covid-19 Parah, Apa Saja?

Ahli Temukan 5 Gen Kunci Terkait Covid-19 Parah, Apa Saja?
Ilustrasi pasien Covid-19 yang membutuhkan ventilator, umumnya menunjukkan gejala delirium. Gejala delirium Covid-19 menyebabkan hilang kesadaran, pasien umumnya datang ke IGD sambil mengigau, hilang fokus. Kebanyakan ditemukan pada pasien dewasa yang lebih tua, dengan rata-rata usia di atas 70 tahun.(SHUTTERSTOCK/Halfpoint)

Penulis Gloria Setyvani Putri | Editor Gloria Setyvani Putri

KOMPAS.com – Para ilmuwan Inggris akhirnya menemukan lima gen kunci yang berhubungan dengan kondisi Covid-19 paling parah. Tak hanya itu, penelitian ini pun menunjukkan beberapa obat yang dapat digunakan kembali untuk mengobati pasien Covid-19 yang berisiko sakit kritis.

Baca juga: Biaya Tes Covid-19 dengan GeNose Buatan UGM Bisa Lebih Murah dari PCR

Para peneliti yang mempelajari DNA dari 2.700 pasien Covid-19 di 208 unit perawatan intensif di seluruh Inggris menemukan bahwa ada lima gen yang terlibat dalam dua proses molekuler atau kekebalan antivirus dan peradangan paru. Kelimanya merupakan kunci yang memicu kasus Covid-19 parah. Dilansir Reuters, Jumat (11/12/2020), kelima gen itu bernama IFNAR2, TYK2, OAS1, DPP9, dan CCR2.

Salah satu pemimpin riset, Kenneth Baillie mengatakan, keberadaan kelima gen inilah yang akhirnya menjelaskan kenapa ada orang yang terinfeksi Covid-19 hingga sakit parah dan ada yang tidak. “Penelitian kami pun segera menyoroti obat apa yang harus ada di daftar teratas untuk pengujian klinis,” kata Baillie yang juga seorang konsultan akademis dalam pengobatan perawatan kritis dari Universitas Edinburgh. Penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal ilmiah Nature ini akan membantu para ilmuwan mempercepat pencarian obat potensial untuk Covid-19 dengan melakukan uji klinis obat yang menargetkan jalur antiviral dan anti-inflamasi.

Di antara mereka yang paling potensial, kata Baillie, harus ada golongan obat anti inflamasi yang disebut penghambat JAK, yang termasuk obat radang sendi baricitinib, yang dibuat oleh Eli Lilly. Tim Baillie juga menemukan bahwa peningkatan aktivitas gen INFAR2 dapat menciptakan perlindungan terhadap Covid-19, karena kemungkinan meniru efek pengobatan dengan interferon. Berbagai obat yang ada sedang dieksplorasi dalam uji klinis untuk mengetahui potensinya dalam melawan Covid-19. Di antaranya ada obat interferon-beta-1a, antagonis reseptor interleukin-1 dan obat arthritis Sanofi Kevzara.

Sementara itu, steroid yang disebut deksametason dan antivirus yang baru dikembangkan yang disebut remdesivir, dibuat oleh Gilead, adalah satu-satunya obat yang diizinkan di seluruh dunia untuk mengobati pasien Covid-19. Namun sesuai hasil uji coba yang dilakukan, remdesivir tidak direkomendasikan untuk kasus penyakit yang parah dan memiliki hasil yang beragam. Bulan lalu, Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) AS menyetujui obat antibodi Eli Lilly untuk Covid-19, bamlanivimab, untuk pasien yang tidak dirawat di rumah sakit tetapi berisiko terkena penyakit serius karena usia atau kondisi lain.

Sumber: https://www.kompas.com/sains/read/2020/12/14/110300023/ahli-temukan-5-gen-kunci-terkait-covid-19-parah-apa-saja-

Categories
Archives